Halaman
51
Kebugaran Jasmani
Bab
5
Kata Kunci
•
Kebugaran
•
Kekuatan
•
Jantung
•
Jasmani
•
Kelentukan
•
Kecepatan
•
Daya tahan
Kebugaran Jasmani
Marilah secara bersama-sama kita pelajari materi latihan kebugaran jasmani dengan
alat sederhana dan sesuai kebutuhan sehingga kalian mendapatkan kebugaran jasmani
yang baik.
Melakukan angkat barbel untuk kebugaran jasmani.
Sumber: www. Interestingfacts.biz.
8 Juni 2009
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
52
1.
Definisi dan Fungsi Latihan Kebugaran Jasmani
Definisi kebugaran jasmani menurut hasil seminar nasional yang diselenggarakan
oleh Dirjen Pemuda dan Olahraga adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan
dengan efektif dan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti karena adanya
pemulihan yang baik. Hal ini disebabkan semua organ tubuh dapat bekerja dan
berfungsi dengan baik. Latihan kondisi fisik (
physical conditioning
) memegang peranan
yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran
jasmani (
physical fitness
). Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat menentukan
kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Makin tinggi derajat
kesegaran jasmani seseorang, makin tinggi kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata
lain, hasil kerjanya makin produktif jika kesegaran jasmaninya makin meningkat.
Dari hasil Seminar Nasional Kebugaran Jasmani yang dilaksanakan di Jakarta
dijelaskan fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, ke-
mampuan dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang
berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa
dan negara.
2.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kebugaran Jasmani
a.
Makanan yang Cukup dan Bergizi
Fungsi makanan bagi tubuh adalah untuk mendapatkan tenaga, zat-zat
pembangun sel tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu kelancaran
proses yang terjadi di dalam tubuh. Fungsi tersebut dapat terpenuhi apabila makanan
yang kita konsumsi cukup asupan gizinya dan mengandung unsur empat sehat
lima sempurna.
b.
Kebiasaan Hidup Sehat
Kebiasaan hidup yang sehat teratur dan dilakukan secara kontinu akan dapat
memengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang. Kebiasaan tersebut meliputi pola
makan yang teratur, cuci tangan, gosok gigi, termasuk menghindari kebiasaan hidup
yang dapat merusak tubuh seperti merokok, minum-minuman keras dan mengonsumsi
narkoba.
c.
Istirahat atau Tidur yang Cukup
Setelah beraktivitas seharian, tubuh memerlukan istirahat untuk memulihkan
kondisi tubuh sehingga kondisi tubuh akan kembali kekeadaan semula. Menurut
penelitian, waktu tidur yang cukup untuk anak usia 1–4 tahun adalah 12 jam, usia
4–12 tahun adalah 10 jam, untuk pelajar 8 jam, dan orang dewasa memerlukan
waktu 5–7 jam per hari.
d.
Olahraga
Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah melalui latihan
jasmani atau berolahraga secara teratur dan kontinu.
A. Hakikat Latihan Kebugaran Jasmani
Tugas
Mengapa kecukupan istirahat setiap usia berbeda-beda?
53
Kebugaran Jasmani
B. Bentuk-Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
1.
Latihan Kekuatan (
Strengh
)
Kekuatan adalah ketegangan yang terjadi atau kemampuan otot untuk suatu
ketahanan akibat suatu beban. Beban tersebut dapat berasal dari dalam (
internal
resistance
) atau dari luar (
external resistance
). Kekuatan dapat ditingkatkan dengan
latihan yang menimbulkan tahanan, misalnya mengangkat, mendorong, dan menarik.
Latihan akan memberikan dampak pada peningkatan kekuatan bila beban yang
menimbulkan tahanan tersebut maksimal atau hampir maksimal.
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna
membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.
a.
Bentuk-Bentuk Latihan Kekuatan
Latihan untuk mengembangkan kekuatan ialah latihan tahanan (
resistance
exercises
). Ditinjau dari tipe kontraksi otot, latihan tahanan terbagi dalam tiga kategori,
yaitu kontraksi isometrik, kontraksi isotonik, dan kontraksi isokinetik.
1) Kontraksi Isometrik
Kontraksi isometrik atau kontraksi statik
merupakan kontraksi sekelompok otot tanpa gerakan
anggota tubuh. Bentuk latihan dapat berupa me-
ngangkat, mendorong, atau menarik benda yang tidak
dapat digerakkan, seperti mendorong tembok atau
pohon. Dalam kontraksi, isometrik otot-otot tidak
memanjang atau memendek sehingga tidak akan
tampak suatu gerakan yang nyata atau dengan kata
lain, tidak ada jarak yang ditempuh. Meskipun
demikian, di dalam otot ada tegangan (
tension
), dan
semua tenaga yang dikeluarkan di dalam otot diubah
menjadi panas.
Cara praktis untuk melatih kekuatan otot, misalnya, sambil duduk di kursi.
Dengan cara mendorong atau menarik lengan kursi selama kurang lebih 10 detik,
kita dapat mengembangkan kekuatan otot lengan. Setiap bentuk latihan dilakukan
paling sedikit sebanyak tiga ulangan dengan istirahat selama 20–30 detik.
2)
Kontraksi Isotonik
Dalam latihan isotonik tampak anggota tubuh
bergerak. Sekelompok otot memanjang dan memendek.
Oleh karena itu, kontraksi isotonik juga disebut
kontraksi dinamik. Kontraksi isotonik meliputi dua
macam bentuk. Pertama, kontraksi konsentrik (otot
memendek, dan kedua kontraksi eksentrik (otot
memanjang).
Kontraksi konsentrik adalah tipe kontraksi otot
yang lebih umum. Oleh karena itu, pada waktu otot
akan memendek, di dalam otot ada tegangan, dan
tegangan ini menyebabkan otot menjadi kuat.
Gambar 5.1 Mendorong tembok
untuk latihan kontraksi statik
Gambar 5.2 Latihan kontraksi
konsentrik.
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
54
Kontraksi eksentrik terjadi apabila otot me-
manjang dan berada dalam tegangan (
tension
). Beban
diturunkan, akan tetapi dengan kecepatan yang
melawan gravitasi (daya tarik) bumi.
Latihan isotonik biasanya dilakukan dengan
memakai beban, baik berupa beban tubuh si pelaku
itu sendiri maupun beban dari luar, seperti lempengan
besi, katrol atau mesin latihan. Salah satu bentuk
latihan isotonik yang populer ialah
weight training
.
Latihan ini dapat memperbaiki sikap tubuh, dan meningkatkan kesegaran jasmani.
Bahkan
dapat me
ngembangkan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan
power
yang
merupakan penunjang utama peningkatan prestasi seorang atlet.
3)
Kontraksi Isokinetik
Kontraksi isokinetik terjadi jika otot mendapatkan tahanan yang sama melalui
seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja secara maksimal pada setiap sudut
persendian. Hal ini dimungkinkan dengan alat berlatih, yakni mesin latihan yang
diciptakan secara khusus, seperti
universal gym
,
nautilus
, dan
cybex isokinetic exerciser
.
Alat-alat itu memungkinkan otot berkontraksi secara cepat dan konstan melalui
seluruh ruang geraknya, karena mesin memiliki konsistensi untuk mengontrol
kecepatan. Berdasarkan hasil penelitian, kontraksi isokinetik lebih baik jika
dibandingkan dengan kontraksi isometrik dan kontraksi isotonik.
4)
Bentuk-bentuk Latihan Kekuatan yang Lebih Sederhana
.
Bentuk-bentuk latihan kekuatan yang dapat dilakukan secara sederhana dan
biasanya dilakukan setelah melakukan latihan pemanasan, antara lain sebagai
berikut.
a)
Latihan kekuatan otot perut (
sit-up
).
b)
Latihan kekuatan otot punggung (
back-lift
).
c)
Latihan kekuatan otot tangan (menumpu
pada kedua tangan/
push up)
.
Gambar 5.3 Latihan kontraksi
eksentrik.
Gambar 5.4 Latihan kekuatan otot perut
Gambar 5.5 Latihan kekuatan otot punggung
Gambar 5.6 Latihan kekuatan otot tangan
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
55
Kebugaran Jasmani
d)
Latihan kekuatan otot lengan dan bahu
(berjalan dengan lengan berpasangan).
2.
Latihan Kecepatan (
Speed
)
a.
Manfaat Latihan Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dengan
waktu yang relatif singkat agar mencapai hasil yang sebaik mungkin. Kecepatan
merupakan unsur gerak dasar yang berguna untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Kecepatan seseorang yang tinggi bergantung pada potensi sejak lahir dan merupakan
hasil latihan secara teratur, cermat, dan dengan perencanaan yang tepat.
b.
Macam-Macam Bentuk Latihan Kecepatan
Bentuk-bentuk kecepatan ada tiga macam, seperti berikut.
1)
Kecepatan Sprint (
Sprinting Speed
)
Kecepatan
sprint
adalah kemampuan seseorang bergerak
ke depan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal untuk
mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Cara pengembangan
kecepatan sprint dapat dilakukan dengan
interval running
dengan volume beban latihan 5–10 kali giliran lari, jarak 30–
80 meter, dan intensitas latihan lari 80% – 100%.
2)
Kecepatan Reaksi (
Reaction Speed
)
Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang untuk
menjawab rangsangan secepat mungkin dalam mencapai hasil
yang sebaik-baiknya. Hampir semua cabang olahraga
memerlukan kecepatan reaksi di dalam pertandingan. Untuk
mengembangkan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan
metode pertandingan.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)
Berdiri dengan sikap ancang-ancang kedua lengan
di samping badan dengan siku bengkok, perhatikan
aba-aba peluit
b)
Bunyi peluit pertama, lari kedepan secepat-cepatnya
c)
Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya
d)
Bunyi peluit ketiga, lari ke samping kiri secepat-cepatnya
e)
Bunyi peluit keempat, lari ke samping kanan secepat-cepatnya
f)
Latihan ini dilakukan terus menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu
3)
Kecepatan Bergerak (
Speed of Movement
)
Kecepatan bergerak adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secepat
mungkin dalam satu gerakan yang tidak terputus, seperti gerakan melompat, me-
lempar, salto dan lain-lain. Tiap cabang olahraga memerlukan jenis kecepatan yang
berlainan persentasenya. Cara mengembangkan peningkatan kemampuan kecepatan
Gambar 5.8 Kecepatan
sprint
Gambar 5.7 L
atihan kekuatan otot
lengan dan bahu
Gambar 5.9 Kecepatan
reaksi
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
56
bergerak dilakukan dengan metode
weight training
dengan
volume beban latihan 4–6 kali giliran, intensitas 40% – 60%,
dan
recovery
2–3 menit.
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan
antara lain lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter, lari
dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat makin lama
makin cepat), lari naik bukit, lari menuruni bukit, dan lari
menaiki tangga gedung.
3.
Latihan Daya Tahan (
Endurance
)
a.
Manfaat Latihan Daya Tahan
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melawan kelelahan yang timbul
saat menjalankan aktivitas dalam waktu yang relatif lama. Daya tahan merupakan unsur
gerak dasar yang penting di samping kekuatan untuk mencapai prestasi maksimal.
b.
Macam-Macam Daya Tahan
Bentuk-bentuk latihan daya tahan, antara lain sebagai berikut.
1)
Daya Tahan Umum (
Basic Endurance
atau
General Endurance
)
Daya tahan umum adalah kemampuan daya tahan seseorang untuk melawan
kelelahan yang timbul akibat beban latihan di mana intensitasnya rendah dan
menengah. Untuk meningkatkan daya tahan umum dapat dilakukan dengan
interval
training
.
2)
Daya Tahan Otot Lokal (
Local Muscular Endurance
atau
Speed Endurance
)
Daya tahan otot lokal adalah kemampuan seseorang untuk melawan kelelahan
yang timbul akibat beban latihan yang submaksimal intensitasnya. Otot-otot setempat
memegang peranan dalam proses daya tahan ini. Daya tahan otot lokal banyak
memakai kombinasi proses
anaerob
dan
aerob
. Untuk mengembangkan kemampuan
dapat dilakukan dengan latihan beban (
weight training
).
3)
Daya Tahan Spesial (
Special Endurance
atau
Sprinting Endurance
)
Daya tahan spesial adalah kemampuan seseorang untuk melawan kelelahan
yang timbul akibat beban latihan yang maksimal intensitasnya. Pusat syaraf
memegang peranan dalam proses daya tahan spesial, di mana banyak terjadi proses
anaerobik
. Cara pengembangannya dengan latihan beban (
weight training
).
4)
Stamina
Stamina adalah kemampuan seseorang untuk melawan kelelahan dalam batas
waktu tertentu, dengan aktivitas berintensitas tinggi (tempo tinggi, frekuensi tinggi
dan selalu menggunakan
power
). Stamina merupakan proses
aerob
dan
anaerob
dalam
batas waktu tertentu sesuai dengan jenis olahraga tertentu. Kombinasi dari ketiga
macam daya tahan di atas merupakan stamina. Cara pengembangannya dapat
dilakukan dengan
interval training
dengan kombinasi gerakan: lari di tempat –
melompat – gerak menyamping.
c.
Bentuk-Bentuk Latihan Daya Tahan Otot
Bentuk-bentuk
weight training
yang diuraikan berikut ini adalah bentuk-bentuk
latihan yang sering digunakan dalam latihan. Akan tetapi masih ada lagi bentuk
latihan yang lainnya. Bentuk-bentuk
weight training
di antaranya
press, high pull, curl,
squat, heal raise (calf raises), pull over, bench press, snatch, shoulder shrug, triceps stretch.
Gambar 5.10
Kecepatan Bergerak
Ilustrasi: Bayu
57
Kebugaran Jasmani
Bentuk – bentuk latihan beban di antaranya adalah :
1)
Press
Cara melakukannya:
Beban di dada, dorong ke atas
sehingga lengan lurus, lalu kembalikan
lagi beban ke dada. Kedua kaki sebaris dan
terbuka kira-kira selebar bahu. Demikian
pula kedua tangan memegang tiang (
bar
)
barbel selebar bahu. Variasi lain adalah
beban tidak diletakkan di dada, akan
tetapi di pundak.
2)
High pull
Cara melakukannya:
Berdiri tegak, beban diletakkan pada paha dan
dipegang dengan telapak tangan menghadap ke
dalam. Angkat siku setinggi mungkin sehingga tiang
besi berada kira-kira dekat dagu. Otot-otot yang
terlatih adalah bahu dan pundak,
deltoid, trapezius,
serratus anterior, biceps, brachialis
, dan
brachioradialis
.
3)
Curl
Cara melakukannya :
Berdiri tegak lengan lurus ke bawah, siku di
samping badan, beban dipegang dengan telapak
tangan menghadap ke depan. Bengkokkan lengan
pada siku dengan siku tetap di samping badan. Otot
yang terlatih adalah
biceps, brachialis
dan
brachioradialis
.
4)
Squat
Cara melakukannya :
Beban ditaruh pada pundak di belakang leher ,
kemudian tungkai dibengkokkan. Sebaiknya tumit
diganjal dengan suatu ketinggian, misalnya:
sepotong kayu yang tebalnya kira-kira 4-5 cm. Otot
yang terlatih adalah terutama otot-otot paha.
5)
Heal rise
Cara melakukannya :
Beban diletakkan di pundak, kemudian angkat
tumit setinggi mungkin. Untuk memberi ruang gerak
yang lebih jauh untuk pergelangan kaki , ujung-ujung
kaki diletakkan di suatu ketinggian kira-kira 3 cm
tingginya. Otot yang terlatih adalah terutama otot-
otot betis.
Gambar 5.12 High pull
Gambar 5.13 Curl
Gambar 5.11 Press
Gambar 5.14 Squat
Gambar 5.15 Heal rise
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
58
6)
Pull over
Cara melakukannya :
Berbaring pada punggung di atas bangku, beban
dipegang dengan lengan lurus sehingga lengan sedikit
lebih rendah dari ketinggian bangku. Angkat beban ke atas
sampai lengan tegak lurus dengan badan. Perlu di
perhatikan bahwa dalam latihan ini pengeluaran napas
dilakukan pada waktu mengangkat beban, dan
pengambilan napas pada waktu kembali meluruskan lengan ke atas kepala. Latihan
ini dapat juga dilakukan dengan lengan bengkok pada siku. Otot-otot yang terlatih
adalah terutama otot-otot bagian dada,
latisimus dorsi
,
teres mayor, pectoralis mayor,
rhomboids triceps, biceps
bagian atas.
7)
Bench press
Cara melakukannya:
Berbaring pada punggung dengan beban di atas
dada, kemudian dorong beban tegak lurus ke atas
hingga lengan lurus. Otot-otot yang terlatih adalah
terutama otot-otot dada.
8)
Shoulder shrug
Cara melakukannya :
Berdiri tegak beban diletakkan di paha. Putarkan
bahu dengan cara mengangkat dan menurunkannya.
Otot-otot yang terlatih adalah otot-otot bahu,
upper back
dan leher belakang.
9)
Triceps stretch
Cara melakukannya :
Beban dipegang di belakang leher, kedua siku yang
bengkok berada dekat di samping telinga. Angkatlah
beban dengan cara meluruskan lengan. Selama latihan
siku supaya tetap berada dekat telinga dan tidak bergerak
ke depan. Cara memegang besi adalah dengan pegangan
supinas (telapak tangan menghadap ke bawah). Otot-
otot yang terlatih adalah terutama untuk kekuatan otot
triceps.
d.
Bentuk-bentuk Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru-paru
Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan jantung dan
paru-paru, antara lain lari jarak jauh, renang jarak jauh,
cross-country
atau lari lintas
alam,
fartlek
,
interval training
atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk
bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit).
Interval training
adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval
yang berupa masa-masa istirahat.
Interval training
adalah acara latihan yang penting
dimasukkan dalam program latihan keseluruhan. Bentuk latihan dalam
interval
Gambar 5.16 Pull over
Gambar 5.17 Bench press
Gambar 5.18 Shoulder shrug
Gambar 5.19 Triceps stretch
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
59
Kebugaran Jasmani
training
dapat berupa lari (
interval running
) atau renang
(
interval swimming
).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam
menyusun program
interval training
antara lain sebagai
berikut.
1)
lamanya latihan;
2)
beban (intensitas) latihan;
3)
ulangan (
repetition
) melakukan latihan;
4)
masa istirahat (
recovery interval
) setelah setiap
repetisi latihan.
Secara mendasar ada dua bentuk latihan interval,
seperti berikut.
1)
Interval training lambat dengan jarak jauh.
(a) Lama latihan
:
60 detik – 3 menit
(b) Intensitas latihan :
60% – 75% maksimum
(c) Ulangan latihan :
10 – 20 kali
(d) Istirahat
:
3
– 5 menit
Contoh latihan: waktu terbaik 800 m: 2 menit 20 detik
2)
Interval training cepat dengan jarak pendek.
(a) Lama latihan
:
5 – 30 detik
(b) Intensitas latihan :
85% – 90% maksimum
(c) Ulangan latihan :
15 – 25 kali
(d) Istirahat
:
30
– 90 detik
Contoh latihan: waktu terbaik 100 m : 14 detik
4.
Latihan Kelincahan (
Fleksibilitas
)
Kelenturan (
fleksibility
) adalah luas gerak persendian atau kemampuan seseorang
untuk menggerakkan anggota badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian.
Kelenturan dapat ditingkatkan dengan bentuk latihan mengayun, memutar, dan
memantul-mantulkan atau menggerak-gerakkan anggota tubuh.
Gambar 5.20 Latihan daya
tahan jantung dan paru-paru
Repetisi
Jarak
Waktu
Istirahat
5
800 meter
160 detik
5 menit
5
600 meter
120 detik
4 menit
5
400 meter
80 detik
3 menit
5
300 meter
80 detik
2 menit
Repetisi
Jarak
Waktu
Istirahat
5
50 meter
8 detik
30
menit
5
100 meter
16 detik
90 menit
5
100 meter
16 detik
90 menit
5
50 meter
8 detik
30
menit
Ilustrasi: Bayu
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
60
a.
Manfaat Latihan Kelenturan
Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-
otot persendian. Latihan kelenturan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada
sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang
berarti. Bentuk gerakan pada latihan kelenturan, tentunya harus disesuaikan dengan
sifat dan bentuk dari gerak persendian tersebut.
b.
Bentuk-bentuk Latihan Kelenturan
Bentuk-bentuk latihan kelenturan sebagai berikut :
1)
Peregangan dinamis
Macam-macamnya adalah sebagai berikut :
a)
Latihan kelenturan otot leher
Cara melakukannya:
Berdiri tegak kaki dibuka selebar bahu, kedua
tangan di pinggang. Miringkan kepala ke kiri dan ke
kanan, tengokkan kepala ke kanan dan ke kiri serta
anggukkan kepala ke bawah dan ke atas masing-
masing 2 x 8 hitungan. Tujuannya untuk melatih
persendian dan otot leher.
b)
Latihan kelenturan sendi bahu
Cara melakukannya:
Berdiri tegak kaki dibuka
selebar bahu, kedua tangan di-
rentangkan ke samping.
Putarlah kedua tangan tersebut
dari mulai putaran perlahan-
lahan kemudian cepat dan dari
putran kecil kemudian mem-
besar. Tujuannya adalah untuk melatih
persendian bahu dan otot bahu.
c)
Latihan kelenturan otot pinggang
Cara melakukannya:
Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar
bahu dan kedua tangan lurus ke atas,
bengkokkan badan ke kiri dan ke kanan secara
bergantian 2x8 hitungan, atau putar batang
tubuh ke arah kiri 4 hitungan dan ke arah kanan
4 hitungan. Tujuannya adalah untuk meluaskan
gerakan pada persendian dan otot pinggang
serta melenturkan otot-otot bagian pinggang.
d)
Latihan kelenturan sendi pinggul
Cara melakukannya :
Berdiri tegak kaki rapat dan kedua tangan
lurus di atas kepala, kemudian ayunkan kedua
belah lengan dari bawah dengan cara
menekukkan badan ke depan dan ke belakang
Gambar 5.22
Latihan kelenturan sendi bahu
Gambar 5.21 Latihan kelenturan
otot leher
Gambar 5.23 Latihan kelenturan otot
pinggang
Gambar 5.24 Latihan kelenturan
sendi pinggul
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
61
Kebugaran Jasmani
masing–masing 2x8 hitungan. Tujuannya adalah melenturkan sendi dan otot
pinggang.
e)
Latihan kelenturan sendi lutut
Cara melakukannya :
Berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki
di depan dan kaki lainnya di belakang dngan lutut
kaki yang berada di depan ditekuk kedua tangan
menumpu di lantai sejajar dengan lutut kaki yang di
depan. Gerakannya adalah memindahkan kaki ke
depan dan ke belakang 2x8 hitungan. Tujuannya
adalah untuk menguatkan persendian lutut.
2)
Peregangan statis
Macam-macamnya adalah sebagai berikut :
a)
Mendorong leher perlahan-lahan ke depan,
belakang, ke kiri, dan kanan serta menahannya
selama 8-10 hitungan.
b)
Meluruskan kedua lengan ke atas dengan
jari-jari tangan saling berkaitan dan
menahannya sampai 8-10 hitungan.
c)
Menarik lengan pada bagian siku ke depan dada
(badan) ke arah kiri dan kanan ditahan selama
8-10 hitungan.
d)
Menarik lengan pada bagian siku di belakang
kepala ke arah kiri ditahan selama 8-10
hitungan.
Gambar 5.26 Peregangan statis
Gambar 5.27 Meluruskan kedua lengan
ke atas
Gambar 5.28 Menarik lengan pada
bagian siku ke depan
Gambar 5.25 Latihan kelenturan
sendi lutut
Gambar 5.29 Menarik lengan pada
bagian siku di belakang
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
62
e)
Menjatuhkan pinggang ke arah kiri dan kanan
serta menahannya selama 8- 10 hitungan.
f)
Menarik kaki kanan dengan tangan kanan ke
belakang badan, hingga lutut tertekuk dan
menahannya selam 8-10 hitungan. Kemudian
lakukan cara yang sama untuk kaki kiri.
g)
Menarik lutut kaki kanan atau kiri dengan
kedua tangan di depan badan serta mena-
hannya selama 8-10 hitungan.
h)
Menarik kaki kanan atau kiri dengan kedua
tangan bersilangan di depan badan serta
menahannya selam 8-10 hitungan.
i)
Memindahkan berat badan ke arah kanan atau
kiri dalam posisi jongkok serta menahannya
selama 8-10 hitungan.
Gambar 5.30 Menjatuhkan
pinggang ke arah kiri dan kanan
Gambar 5.31 Menarik kaki kanan
dengan tangan kanan ke belakang badan
Gambar 5.32 Menarik lutut kaki
kanan atau kiri
Gambar 5.33 Menarik kaki kanan atau
kiri dengan kedua tangan bersilangan
Gambar 5.34 Memindahkan berat
badan ke arah kanan atau kiri
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
Ilustrasi: Bayu
63
Kebugaran Jasmani
v
Pelaksanaan tes kebugaran jasmani digunakan untuk menentukan status kebugaran
jasmani seseorang. Untuk dapat melakukannya diperlukan alat ukur yang tepat
agar setiap komponen dapat diukur derajat kebugarannya secara tepat.
v
Tes kebugaran jasmani bertujuan mengukur derajat kebugaran jasmani, yang
mencakup komponen-komponen otot, daya tahan, dan kemampuan kardiovaskuler.
Untuk bisa melaksanakan tes ini diperlukan alat-alat, seperti alat ukur meteran,
stopwatch
, matras, lintasan, dan peluit.
v
Butir-butir tes kebugaran jasmani Indonesia, antara lain lari cepat 60 meter, angkat
tubuh 30 detik (putri), angkat tubuh 60 detik (putra), baring duduk 60 detik, loncat
tegak, dan lari jauh 1000 meter (putri), dan 1200 meter (putra).
v
Definisi kebugaran jasmani menurut hasil seminal nasional yang diselenggarakan oleh
Dirjen Pemuda dan Olahraga adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan
efektif dan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, karena daya pemulihan
yang baik. Fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan,
kemampuan dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia.
v
Beberapa unsur yang perlu dilatih dan dikembangkan secara sistematis untuk
kebugaran jasmani meliputi berikut ini:
1.
kekuatan (
strength
);
3.
daya tahan otot (
enduranc
e);
2.
kecepatan (
speed);
4.
kelincahan (
fleksibility
).
v
Peraturan latihan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah:
a.
latihan secara teratur
b.
latihan dari ringan ke berat
c.
latihan secara terpadu
d.
keseimbangan latihan, makan dan istirahat
e.
diadakan tes dan evaluasi
I.
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1.
Berikut ini yang
tidak
termasuk tes kebugaran jasmani ialah ....
a.
lari cepat 60 meter
c.
vertical jump
b.
angkat tubuh 30 detik
d.
lari 3000 meter
Tugas
Berilah penjelasan beberapa istilah berikut ini!
1.
Kecepatan
sprint
;4
.
Cross country
;
2.
Weight training
;5
.
Interval training
.
3.
Sit up
;
Rangkuman
Evaluasi
Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX
64
2.
Berikut ini yang
bukan
ketentuan-ketentuan orang yang tingkat kebugaran
jasmaninya baik menurut Dirjen Pemuda dan Olahraga adalah ....
a.
mempunyai kemampuan fisik yang memuaskan
b.
mempunyai ukuran badan yang normal
c.
mempunyai fleksibilitas yang baik
d.
tidak mampu mengurangi ketegangan
3.
Untuk mengukur kekuatan otot tungkai menggunakan tes ....
a.
lari cepat 60 meter
c.
vertical jump
b.
angkat tubuh 30 detik
d.
lari 3000 meter
4.
Untuk mengukur kekuatan otot perut menggunakan tes ....
a.
angkat tubuh 30 detik
c.
vertical jump
b.
sit-up
d.
lari 3000 meter
5.
Untuk mengukur kekuatan otot lengan menggunakan tes ....
a.
angkat tubuh 30 detik
c.
vertical jump
b.
sit-up
d.
lari 3000 meter
6.
Untuk mengukur kelincahan menggunakan tes ....
a.
lari cepat 60 meter
c.
sit-up
b.
shuttle-run
d.
vertical jump
7.
Untuk mengukur daya tahan kardiovaskuler menggunakan tes ....
a.
lari cepat 60 meter
c.
vertical jump
b
shuttle-run
d.
lari 2,4 km
8.
Kriteria yang digunakan dalam menentukan tingkat kebugaran jasmani
seseorang berpedoman pada ....
a.
kriteria Per Hendrik Ling
c.
kriteria Kennet H. Cooper
b.
kriteria John McLended
d.
kriteria Will Cooper
9.
Hasil tes lari seorang pria yang berusia 14 tahun dalam menempuh jarak
2,30 km adalah 12 menit. Itu berarti kriteria tingkat kebugaran jasmani pria
tersebut ialah ....
a.
sangat buruk
c.
sedang
b.
buruk
d.
sangat baik
10. Cabang olahraga yang paling baik untuk peningkatan daya tahan
kardiovaskuler ialah ....
a.
renang
c.
bulutangkis
b.
jogging
d.
bermain sepakbola
II.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1.
Apakah pengertian kebugaran jasmani?
2.
Tuliskan fungsi latihan kebugaran jasmani!
3.
Tuliskan faktor yang memengarui tingkat kebugaran jasmani seseorang!
4.
Apa tujuan utama melakukan latihan kebugaran jasmani?
5.
Apa yang dimaksud dengan latihan (
training
)?